Apa itu Mystery Shopping ?

Gambar
“Penggunaan individu yang dilatih untuk merasakan dan mengukur proses layanan pelanggan dengan bertindak sebagai pelanggan potensial dan dengan cara lain melaporkan pengalaman mereka secara terperinci dan obyektif. Kenapa harus Mystery Shopping ? Mystery shopping mengungkapkan sifat sebenarnya dari bisnis anda dengan memberikan respon yang obyektif dan dapat diandalkan dari perspektif pelanggan. Strategi disesuaikan dengan tujuan perusahaan, Mystery Shopping memberlakukan integritas karyawan dengan menunjukkan kepada mereka apa yang penting dalam melayani pelanggan. “Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengukur kualitas Strategi dan Pelatihan Layanan anda selain Mystery Shopping.”  (MRS – Market Research Society) KONSISTENSI ADALAH KUNCI  Setiap merek yang kuat memiliki kunci yang sama, dan itu adalah: KONSISTENSI Dari produk hingga jasa, konsistensi sangat penting untuk meyakinkan pelanggan bahwa  perusahaan  anda dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Sayan

Tiga Kesalahan Terbesar yang Sering Dilakukan Perusahaan


Faktanya bahwa saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang bangkrut di Indonesia. Bahkan beberapa perusahaan yang raksasa pun yang di mana merknya sudah dikenal masyarakat juga ikut tergerus oleh perkembangan zaman. Salah satu perusahaan raksasa yang tergerus karena perkembangan zaman adalah Kodak. Walaupun Kodak merupakan salah satu perusahaan fotografi khususnya yang memiliki power yang sangat besar pada tahun 90-an akan tetapi pada tahun 2006 Kodak resmi dinyatakan bangkrut. Kenapa hal tersebut terjadi kepada Kodak ?
Mungkin kebanyakan orang akan berkata bahwa Kodak dapat bangkrut karena dia tetap menjual kamera film dan tidak mau bertransformasi. Selain penyebab tersebut, banyak juga faktor penyebab bangkrutnya perusahaan Kodak. Berdasarkan hal tersebut maka Anda sebagai pemilik perusahaan pastinya tidak mau terjadi hal yang demikian bukan? Oleh karena itu pada artikel ini akan coba dibahas mengenai kesalahan terbesar perusahaan yang sering dilakukan dari sisi market intelligence.
Kesalahan perusahaan dari sisi market intelligence kadang tidak disadari oleh beberapa perusahaan. Maksud dari ”tidak disadari” adalah perusahaan tidak mengetahui bahwa sebenarnya mereka sedang atau telah melakukan kesalahan tersebut. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi di perusahaan:
  1. ‘Terlalu’ Mengandalkan Insting
Mungkin beberapa orang berpikir, “Kan Insting juga dibutuhkan dalam berbisnis” atau “Insting berdasarkan dari pengalaman kerja kita, jadi insting seharusnya akurat dong karena sesuai dengan pengalaman”. Memang Insting dibutuhkan dalam berbisnis, akan tetapi jangan sampai ‘terlalu’ mengandalkan insting. Di sisi lain menggunakan insting Anda sebagai pebisnis alangkah baiknya jika diperkuat lagi dengan melakukan market research (survei pasar) atau data-data pasar yang reliabel. Karena walaupun Anda memiliki insting yang sangat kuat karena sudah berbisnis sangat lama, akan tetapi, dalam dunia bisnis selalu berubah, perilaku konsumen pun berubah seiring perkembangan zaman, oleh karena itu, market research  sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan bisnis tersebut.
  1. Percaya Diri yang Berlebihan dengan Produk Yang Akan Dijual
Mungkin beberapa orang akan tidak sependapat dengan pernyataan ini. Karena untuk dapat menjual produk perusahaan, seorang sales khususnya harus percaya diri dengan produk yang dijual. Akan tetapi jika produk yang dijual bagus tetapi susah terjual di pasar, maka produk tersebut mungkin saja belum dapat diterima oleh pasar. Kesalahan ini biasa terjadi di mana perusahaan merasa produk yang dijual memiliki kualitas yang sangat bagus tetapi mereka tidak melakukan survei terlebih dahulu, ‘apakah konsumen benar-benar membutuhkan/menginginkan produk tersebut?’
Kadang pebisnis terjebak dalam pemikiran mereka sendiri, di mana mereka merasa produk yang dihasilkan oleh perusahaannya sangat bagus yang otomatis pasti akan/masih diterima oleh masyarakat. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Suatu produk yang sangat bagus pun belum tentu masih/akan diterima oleh masyarakat, karena kita tidak tahu apa mereka memerlukannya. Sama seperti halnya Kodak yang tetap berpikiran untuk memproduksi dan berfokus pada kamera analognya dan tidak melihat apakah konsumen masih butuh akan produk tersebut. Oleh sebab itu dibutuhkan survei pasar terkait consumer insight.
  1. Merasa Diri Lebih Baik dari Kompetitor
Tidak jarang perusahaan yang sudah besar merasa dirinya lebih baik dari perusahaan kompetitornya. Bahkan mereka memandang sebelah mata kompetitornya. Salah satu kesalahan dari perusahaan raksasa adalah mereka menganggap kompetitor yang masih baru tidak dapat mengalahkan mereka. Salah satu contohnya adalah perusahaan taksi di Indonesia yang tergerus oleh bisnis transportasi online yang mulai bermunculan. Mereka tidak menyadari bahwa transportasi online dapat menjadi ancaman bagi mereka.
Walaupun terdapat faktor di mana perusahaan harus terus berinovasi dan cepat menangkap peluang, akan tetapi jika perusahaan melakukan survei kepada kompetitor utama mereka maupun kompetitor tidak langsung, maka perusahaan dapat mengantisipasi atau bersaing dengan kompetitor yang ada.
Berdasarkan artikel mengenai kesalahan terbesar yang sering dilakukan perusahaan, maka suatu perusahaan perlu melakukan riset, untuk memperoleh customer insight & competitor insight untuk perkembangan bisnis. Karena dengan melalui riset, kita dapat memperoleh insight yang mendalam sehingga untuk strategi yang akan dilakukan dapat lebih terarah dan akurat serta kita dapat mengantisipasi strategi kompetitor ke depannya. Jika Anda ingin melakukan riset, baik customer insight maupun competitor insight untuk perkembangan bisnis Anda, silahkan hubungi MSP-ID kami siap membantu Anda untuk mengembangkan perusahaan Anda.

Postingan populer dari blog ini

Mystery Shopper Services Penerapan Mystery Shopping untuk manfaat lebih dan Laba

Kendala Marketing Perusahaan Besar